Rabu, 01 Oktober 2008

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka;
namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak 
melihat pintu lain yang telah terbuka.
(Alexander Graham Bell)

IJINKAN KAMI .......... "






Ass, Merdeka !!!!
Dengan rendah hati saya memohon dukungan dari Bapak, Ibu dan saudara sekalian yang terhormat, dalam pemilu 2009 mendatang ini kami memberanikan diri dicalonkan oleh PDI Perjuangan sebagai calon anggota DPRD II kota Bekasi, Daerah Pemilihan Pondok gede , Pondok melati dan Jati Sampurna. Sebagai anak bangsa saya sangat memahami keadaan saat ini serba sulit, harga sembako semakin mahal, daya beli masyarakat masih lemah, harga susu tak terbeli, ibu dan anak anak kekurangan gizi itu semua dampak dari kebijakan yang telah diputuskan oleh Pemerintah & Legislatif yang tidak pro rakyat dengan kenaikan harga BBM.(sebanyak 3 kali) , seandainya saja mereka mau memperhatikan dan mendengarkan teriakan kami saat unjuk rasa menolak kenaikan BBM bersama masyarakat anti kenaikan BBM, Selain itu kami juga sudah berupaya melakukan Class Action terhadap pemerintah, Namun Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak Gugatan ini, Jika saja MEREKA mau mendengarkan saran dan penolakan Fraksi PDI Perjuangan tentu keadaan tidak sesulit sekarang, sayang penolakan itu hanya dilakukan oleh PDI Perjuangan,seluruh partai setuju terhadap kenaikan BBM karena itu kiranya ijinkan kami menjadi wakil bapak ibu sekalian sebagai anggota DPRD II Kota Bekasi 

Aspirasi anda sangat penting artinya sepenting suara anda untuk mencoblos No 28 PDI Perjuangan dan PIRMA RACHELIA JP ,SE (26th) .
 wassalam


Senin, 29 September 2008

Glitter Graphics
Belajarlah mengerti prinsip-prinsip kehidupan universal dengan cara membuktikannya. Buktikanlah sendiri bahwa mengampuni itu lebih baik daripada membenci,pikiran yang positif membuat hidup lebih bergairah daripada pikiran yang negatif, 

suara rakyat adalah suara Tuhan



Refleksi 

Acapkali kita disibukkan oleh berbagai hal yang seharusnya tidak penting untuk dibahas, betapa saat ini iklim perekonomian kita tidak menentu, pasar financial kita berantakan, mata uang rupiah, inflasi , bergerak naik disaat minyak mentah dunia bergerak turun, rupiah kita terganggu akibat pilitik ekonomi regional, bayangkan saja pemilu di Amerika Serikat mendatang ini suka atau tidak suka akan berdampak langsung terhadap Indonesia, krisis Amerika saat ini akan mempengaruhi denyut jantung perekonomian kita akibat moneter kita yang sangat rapuh, why ..... ? 

saat fundamental perekonomian kita semakin rapuh, akan berimbas langsung kepada rakyat kita dipinggiran, roda sektor riil kita diam tidak bergerak, mungkin juga kurang oli.. he he, pertanyaannya, kok bisa bisanya kita justru membahas substansi yang tidak penting, yang mengada ada, mereduksi fitrah manusia ? rancangan undang undang sampah yang not make sense... saat dihadapan kita terlihat data faktual yang kuar biasa ironisnya, 21 orang meninggal dunia (syuhada) akibat berebut zakat rp 30 000,-/orang, bukan hanya itu saja bahkan malaikat pemberi zakat itu akan dihukum karena dianggap melakukan "kelalaian" , menurut peribahasa ini yang dinamakan air susu dibalas air tuba..

Tahukah anda bahwa soal kesejahteraan itu merupakan tanggung jawab Pemerintah, tanggung jawab wakil rakyat, tanggung jawab aparat, karena mereka sudah dibayar upahnya oleh APBN, itulah uang rakyat yang membiayai belanja negara, mereka seharusnya tanggap dan peduli dengan peristiwa ironis tadi, akar masalah kemiskinan adalah kenaikan BBM yang berdampak keseluruh lini, idealnya diminta atau tidak diminta para aparat polisi setempat mempunyai tanggung jawab mengamankan wilayahnya, dan keamanan masyarakat tidak bisa dinegosiasikan dengan uang rokok misalnya, .. .. seharusnya Preiden dan gubernur, bupati dan wakil rakyat di Pasuruan malu, karena kewajibannya diambil alih oleh pemberi zakat tersebut, jelasnya lagi kemiskinan ini menjadi trigger mengerikan bagi semua bentuk anarkisme.. jangan lagi mencari dalih dengan mengalihkan isu kepada RUU Pornografi yang tidak penting itu..

Bangsa Indonesia adalah bangsa beragama, berbudaya, bermartabat dan beradab , kemerdekaan yang kita peroleh bukan berdasarkan hadiah, kesepakatan indonesia timur bergabung menjadi Indonesia sekarang ini adalah kesepakatan yang tidak bisa dianulir dan direduksi, karena dibungkus oleh Pembukaan UUD 45 yang didalamnya mengalir Pancasila sebagai fundamental ideologi bangsa, artinya bangsa ini tidak pantas diberi hadiah UU Pornografi , karena kita sudah punya UU Perlindungan Anak, KDRT, KUHP, dll

saya kira sudah cukup bangsa ini lelah dan jenuh disuguhi berita kemiskinan dan pertikaian yang tiada henti, idealnya para pengambil keputusan, pejabat, ulama, pendeta, bhiksu, dan orang orang terhormat lainnya itu berpikir tentang bagaimana memberikan kemaslahatan kepada masyarakat, merubah kemiskinan menjadi adil makmur, dan mereka para wakil rakyat disenayan itu yang setuju memberikan mandat kepada presiden untuk menaikkan BBM sebanyak 3 kali itu seharusnya mawas diri, tanyakanlah kepada hati nuranimu, benarkah engkau memiliki andil dari kemiskinan yang membelenggu rakyat hari ini.... ???

WHATS GOING ON ?

Selasa, 23 September 2008

Bersama PDI PERJUANGAN NO 28



Enam puluh tiga tahun yang lalu bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, Pembukaan UUD 45 sebagai Haluan Negara mengamanatkan bahwa negara hendak melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesesjahteraan, mencerdaskan bangsa dan mewukjudkan keadilan sosial bagi seluh rakyat Indonesia, artinya bahwa pemerintah sebagai penyelenggara negara harus mengedepankan konsep kesejahteraan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Paradigma orde baru yang mengedepankan konsep pertumbuhan ekonomi, pembangunan dan stabilitas menggiring bangsa ini dengan penyeragaman dan harmonisasi, slogan POLITIK, EKONOMI YES. Memadamkan kretifitas masyarakat untuk berekspresi secara wajar. Pada akhirnya bangsa ini kehilangan integritas sebagaimana kehendak yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 45, dan orientasinya sebagai bangsa yang merdeka, 
  
lembaga peradilan telah kehilangan keadilannya, sebagai instrumen politik penguasa masa lalu  seringkali intervensi. Sehingga yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Akibatnya mengimbas terhadap PDI Perjuangan, dihilangkan legalitasnya demi mempertahankan status quo. PDI Perjuangan sangat menyadari bahwa tanpa dukungan rakyat, tidaklah berarti apa-apa, sebagai partainya rakyat kecil PDI perjuangan bersama Ibu Megawati Soekarnoputri telah berjuang habis-habisan sejak orde baru masih gagah perkasa. Peristiwa 27 Juli 1996 menjadi saksi kesewenangwenangan orde baru, namun PDI Perjuangan tidak pernah mundur dalam mempertahankan eksistensinya dengan legal action. Bahkan tragedi berdarah itu memberikan semangat kepada rakyat untuk bangkit dan berani mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Sampai akhirnya kekuatan rakyat dan mahasiswa sebagai pengawal reformasi berhasil merobohkan tembok kekuasaan otoriter. 
  
Masa lalu adalah sejarah, PDI Perjuangan berkeyakinan bahwa dengan dendam tidak memberikan jaminan akan menyelesaikan masalah, sejak awal PDI Perjuangan tetap konsisten menyerukan untuk menolak segala kekerasan dalam bentuk apapun. Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum bukan berdasarkan kekuasaan. Untuk itu PDI Perjuangan akan tetap konsisten menegakkan UUD 45 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. PDI Perjuangan adalah partai yang terbuka untuk siapa saja yang berjiwa nasionalis yang menjunjung tinggi Persatuan dan Kesatuan dan penuh toleransi.  
 
PDI Perjuangan menyadari Republik Indonesia sebagai negara yang heterogen dan majemuk memiliki perbedaan suku, agama maupun budaya dari Sabang sampai Merauke, tetapi perbedaan itu merupakan keanekaragaman yang harus dikelola sebagai satu karunia Ilahi yang memerlukan toleransi dan solidaritas untuk tidak mengisti- mewakan yang satu dan melemahkan yang lainnya. Karena bangsa ini memiliki Pancasila jika di- implementasikan secara benar akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat membentengi negara Kesatuan Republik Indonesia. 
  
PDI Perjuangan mengajak seluruh potensi bangsa agar tidak terpengaruh oleh politik Devide et Impera yang sengaja direkayasa oleh mereka yang tidak pernah puas mencabik-cabik pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. PDI Perjuangan mendukung perlunya format dan etika pemerintah dalam bentuk nation and character building yang selama ini belum terwujud untuk segera diwujudkan agar terciptanya aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa bahwa penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme harus segera dilenyapkan dari bangsa ini. Pengusutan harus secara tuntas dilakukan secara top down tanpa pandang bulu karena Indonesia sebagai negara hukum dan bukan negara kekuasaan. 
  
Supremasi Hukum harus ditegakkan secara sungguh-sungguh dan lembaga Yudikatif harus dikembalikan eksistensinyadengan tidak ada intervensi kekuasaan. PDI Perjuangan menolak segala bentuk monopoli, oligopoli dan monopsori yang transparan maupun terselubung sesuai amanat pasal 33 UUD 45. Ketimpangan sosial ekonomi yang diakibatkan oleh strategi pembangunan masa orde baru ternyata sangat fatal. Pembangunan ekonomi hanya didasarkan atas sekelompok kecil pengusaha yang memperoleh fasilitas luar bisaa

PDI Perjuangan mengusulkan agar mengedepankan konsep keadilan dan pemeratan ekonomi, maka diperlukan pemerataan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara sebagai pelaku eknomi dalam memperoleh kredit dan fadilitas berusaha lainnya secara adil dan merata dengan iklim yang kondusif dan adanya kepastian hukum yang tetap. PDI Perjuangan percaya terhadap kemampuan sumber daya manusia Indonesia sebagai bangsa yang dikenal pemberani dan yang tidak pernah putus asa menyongsong era reformasi dan demokrasi. Demikian juga potensi sumber daya alamnya jika dikelola secara baik akan mem berikan kontribusi yang maksimal kepada negara. 
 
PDI Perjuangan mengharapkan kepada seluruh rakyat yang berdaulat untuk merenungkan secara arif agar menentukan pilihan yang sesuai hati nurani yang tidak takut di-intimidasi dan tidak mudah dibeli oleh benda dan uang berapapun nilainya. Kesalahan masa lalu yang mengakibatkan krisis disegala bidang menjadi pelajaran bagi kita semua. Untuk tidak mengulangi kesalahan lagi maka jadikanlah pemilu tahun ini menjadi tanggung jawab kita bersama 

PDI Perjuangan dengan tekad yang bulat melaksanakan pemilihan umum yang benar-benar jujur, adil dan demokratis. Jangan ragu dan jangan bimbang pilihlah PDI Perjuangan dengan dukungan anda dan saudara sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama PDI Perjuangan mewujudkan Indonesia Baru yang adil, sejahtera dan demokratis.  
  
MERDEKA !!!  
Pierma Rachelia Djaksanaputri SE


JADILAH KREATIF



Ada pertanyaan, mengapa orang kreatif biasanya imajinatif...? Jawabannya, orang kreatif pasti memanfaatkan imajinasinya. Arti kreatif adalah memadukan sebuah perjalanan impian dengan nyata. Misalnya, seorang yang berimajinasi sebagai seorang intertaint, ia harus mensosiasikan diri menghibur penonton diatas pentas, bak konser seorang diva. Namun, tidak berhenti disitu ia harus mau terus tekun berlatih untuk mengujudkan menjadi penghibur sejati, tapi tak guna jika hanya menghayal tanpa ada reaksi. Yang kreatif, tekun belajar, melatih diri imajinasi, berlahan tetapi pasti hasratnya menjadi kenyataan. 

David Thornburg, seorang pengamat kreativitas menyarakan berpikir saat-saat bahagia dalam hidup membantu membangunkan kreativitas. Contohnya, membanyangkan apa yang ingin dicapai, entah memulai menulis buku, menyiapkan pidato. Penting persiapan yang matang sampai satu saat tiba pada pokok. Jika momen-nya tiba, ibarat seorang pemain bola menendang terarah. Maka melalui latihan panjang seseorang menjadi maestro. Norman Vince Peale; menurutnya, visualisasi dalam hubungan antarpribadi tentang kreatif. Yang penting menurutnya kreatif harus dilakukan tiap-tiap hari. 

Perpaduan kreatif dan imajinasi kelak mengakumulasi merubah paradigma tidak mungkin menjadi mungkin. Jadi, kreatif itu tidak jauh dari kehidupan berlatih. Dengan terbiasa berlatih, akan menghasilkan kepribadian dan memperbesar kesempatan untuk mengapai sukses dalam usaha. Untuk mengasah keduanya seseorang harus menggerakkan kebiasaan menjadi budaya. Salah satu adalah meluangkan waktu limabelas menit per hari relaksasi (meditasi), mengasah mediasi imajinasi dan kreasi. Sebab, kemampuan kreasi dan imajinasi selalu beriringan mengkristal menjadi hasil. Itu sebabnya Albert Einstein menyebut imajinasi lebih penting daripada penemuan sains, sebab, imajinasi adalah kekuataan. 

Bill Gates miliarder dunia menyebut, imajinasi dan kreatrif lebih penting ketimbang teknologi. Sebagai pengagas piranti lunak, ia melihat dampak imajinasi dan kreativitas menghasilkan produk bermutu. Produk berkualitas lahir dari tangan-tangan imajinatif, ispiratif dan kreatif. Motor merek Honda pasti lebih bermutu dari motor brand Beijing. Walaupun sama-sama dibuat orang Asia, latar belakang kreasi dan imajinasinya berbeda. 

Amerika hebat karena sistim memberikan kebebasan pada setiap orang mengembangkan imajinasi dan kreatif, sehingga kreativitas itu mengerakkan power yang akhirnya membangun orang-orang yang berimajinasi. Contohnya orang kreativitas disokong imajinasi, Bill Gates mengagas; satu komputer bagi setiap rumah. Mendorongnya menghasilkan Microsoft. Akhirnya, Bill Gates menjadi salah satu manusia yang membuat sejarah, paling tidak nomor dua di Inggris berpengaruh setelah sistim hirakri kerajaan. Itu terjadi dari imajinasi menjadi kreator (menciptakan produk). 

Proses kreatif tidak hanya berhenti pada daya imajiner. Dibutuhkan kekuatan untuk merancang aspek-aspek-lain pada kehidupan nyata. Misalnya, bila seorang pelukis menemukan imainasi, lalu dimulai menuangkan garis di kanvas, dan warna dalam satu grand design, lukisannya menjadi pemandangan yang indah meneduhkan jiwa. Demikian pula seorang sastrawan, memilih tema, plot, karakter tulisan lalu lihai mengocok kata-kata--hingga orang dibuat emosi, menangis atau terkekeh-kekeh membaca karyanya. 

Otak dan Imajinasi

Perspektif kebanyakan menilai otak menjadi sumbu semua kreasi. Namun imajinasi (jiwa) masih tetap berlaku dan berguna. Kemampuan otak hubungannya kreativitas. Otak manusia mampu menampung tigapuluh milliar bit informasi per detik. Otak juga bisa jutaan kali lebih jitu mengirim sinyal daripada kemampuan komputer. Albert Estaein misalnya hanya mengunakan pikirannya satu persen, sembilanpuluh sembilan persen lagi adalah kerja keras. Hal yang sama dikatakan Motivator ulung Tung Dasem Waringin pelatih nomor satu Indonesia persi majalah Marketing; kesuksesan tergantung delapanpuluh persen karena kemampuan mengendalikan emosi (EQ), duapuluh persen faktor (IQ). Meskipun otak organ manusia yang vital—bukan berarti otak segalanya. 

Memang kemampuan otaklah membedakan manusia dan satwa. Namun demikian kemampuan harus dikomunikasikan sebagai salah satu fungsi otak. Otak yang menjadi lalulintas, apa yang didengar, dilihat, dibaca direspon—kemudian diproses menjadi retorika, yang kreatif menjadi orator. Kemampuan produktivitas otak ibarat makanan bayi, susu sebagai asupan vitamin. Produktivitas tergantung seseorang memadukan imajinasi dan kreasi. 

Akselerasi 

Maka, untuk berhasil perlu ada akselerasi kreatif dan imajinatif. Akselerasi keduanya akan menghasilkan insan produktif, berdedikasi dan profesional. Akselerasi tersebut menyadarkan personal, mengerti tugas yang dikerjakan adalah tanggung jawab. Maka, tak mungkin orang yang tidak propesional bekerja melebihi panggilan tugas. Artinya, berpangkat kolonel bertanggung-jawab seperti jenderal, pasti disandang orang berdedikasi. Maka, orang yang bekerja sesuai argo (bekerja sesuai dengan gaji) adalah filosofi orang yang tidak profesional. Jadi orang yang semangat antusias akan memunculkan krativitas-kreativitas baru dari imajinasi yang liar. Namun imajinasinya harus dikontrol, dirawat, diasah bak seorang bayi. Kelak ia akan raksasa tidur dalam diri kita. Maka jika kita ingin kualitas diri, arif dan bijaksana dapat berselancar dalam multi-perubahan, sederhana, menyatukan hati dan pikiran yaitu imajinasi dan kreatif. Mengasah imajinasi berarti kreatif setiap tiap hari.

AYO BANGKIT PEREMPUAN...!

Dalam era reformasi seperti saat ini, keinginan masyarakat untuk mewujudkan tata kehidupan yang menjunjung nilai-nilai demokrasi semakin menguat. Demokrasi yang tentu saja mampu mengartikulasikan hak azasi manusia yang dirumuskan secara universal, yakni hak untuk memperoleh kebebasan dan kebahagiaan hidup. Oleh karenanya, seluruh rakyat, baik laki-laki dan perempuan tidak dibatasi peluangnya untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan bangsa. Namun faktanya, hingga saat ini perempuan masih diposisikan oleh masyarakat sebagai sosok yang lemah, kurang mandiri, lebih memainkan perasaan, dan kurang rasional. Benarkah? 

Budaya patriarki yang sudah turun temurun membuat mitos yang luar biasa di tengah masyarakat. Perempuan dikondisikan sebagai mahluk kelas dua dan menempatkan laki-laki sebagai do the best. Interpretasi umum tentang perempuan dalam tinjauan dogmatis membawa implikasi terbatasnya ruang dan waktu bagi pemberdayaan perempuan. Situasi yang kompleks ini, mengharuskan para aktivis perempuan di seluruh Indonesia untuk mendorong peran politik perempuan dengan merumuskan kuota 30%. Gagasan ini cukup genius, sekalipun pro kontra terjadi. 

Namun faktanya, memberdayakan perempuan tidaklah semudah membalik tangan. Akses ke politik, masih harus diperjuangkan oleh perempuan sendiri. Dan hanya sebagian kecil perempuan yang memiliki akses dalam mengadvokasi dan memperjuangkan pembongkaran kultur patriarki. Dalam upaya mendorong dan mengupayakan perempuan berpartisipasi aktif dan berperan sebagai penentu kebijakan di bidang politik, maupun pemerintahan, diperlukan berbagai upaya yang kongkrit untuk meningkatkan kesadaran, motivasi, kemampuan, dan dukungan semua pihak termasuk dari perempuan itu sendiri. Sehingga terjadi peningkatan keterwakilan dan partisipasi perempuan dalam Lembaga Legislatif, Yudikatif dan Eksekutif, baik di tingkat pusat, propinsi kabupaten /kota dengan kualitas yang dapat diandalkan dengan jumlah yang signifikan



Glitter Graphics - Topglittergraphics